6. Sistem Integumen

anatomi fisiolgi sistem integumen

anatomi fisiolgi sistem integumen
Sub pokok bahasan :
 Pengertian dan anatomi kulit
 Fungsi kulit
 Lapisan kulit
 Pelengkap kulit
 Persyarafan kulit
 Pembuluh darah
 Warna kulit
 Hubungan Fisiologi kulit dengan Organ lain

1. Pengertian dan anatomi kulit

 Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh,merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh.
 Seluruh kulit beratnya sekitar 14% dari berat tubuh
Pada orang dewasa 2,7-3,6 kg
Luasnya 1,5 -1,9 meter persegi
Tebal kulit bervariasi mulai 0,5 mm-6mm tergantung dari letak,umur dan jenis kelamin
 Kulit tipis terletak pada kelopak mata,penis, labium minor
 Kulit bagian medial terletak pada lengan atas
 Kulit tebal terletak pada telapak tangan,telapak kaki, punggung,bahu dan bokong
Fungsi kulit
 1. Pelindung
 2. Peraba atau Alat komunikasi
 3. Alat Pengatur Panas
 4. Tempat Penyimpanan dan Produksi Vit D untuk pertumbuhan Tulang
 5. Alat Absorpsi
 6. Eksresi

 Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan selaput lendir yang melapisi rongga yang berfungsi sebagai :
1.pelindung
melindungi organ-organ tubuh.
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:
- Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia. Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di permukaan kulit.
- Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi; selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.
- Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut dari kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri di permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat, akan menghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba.
- Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya. Pigmen ini bertugas melindungi materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin, maka dapat timbul keganasan.
- Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang pertama adalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap mikroba. Kemudian ada sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratin dan sel Langerhans.

2. peraba atau alat komunikasi
 Merasakan sentuhan
 Rasa nyeri
 Perubahan suhu tekanan kulit dari jaringan subcutan
3. alat pengatur panas
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saat suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh. Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat dan mempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas oleh tubuh.

 vasodilatasi
Kulit melebar, kulit panas,kelebihan panas dipancarkan melalui kelenjar keringat shg terjadi penguapan cairan pada permukaan kulit
 vasokontriksi
Pembuluh darah mengerut,kulit pucat dan dingin,hilangnya keringat dibatasi dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan
Panas dapat dilepaskan kulit dengan berbagai cara ;
 Penguapan
Terjadi melalui pernafasan dan prespirasi kulit
 pemancaran
Perpindahan panas dari permukaan suatu objek ke objek lainnya tanpa kontak diantara keduanya, contoh seseorang yg berdiri didepan kulkas yang terbuka
 Konduksi
Perpindahan panas dari permukaan suatu objek ke objek lainnya disertai dengan kontak diantara keduanya ,contoh seseorang akan kehilangan panas tubuhnya dengan berendam dengan air dingin selama waktu tertentu
 konveksi
Kehilangan panas tubuh yang terjadi karena udara ,contoh udara akan terasa dingin disaat kita membuka pintu rumah
4. tempat penyimpanan dan produksi vit D untuk pertumbuhan tulang
 kulit beraksi sebagai alat penampung air dan lemak ,yang dapat melepaskanya bila diperlukan
 kulit dan jaringan yang ada dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air daN juga lemak
 Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang aktif. Calcitriol adalah hormon yang berperan dalam mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal ke dalam pembuluh darah.

 Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D sendiri, namun belum memenuhi kebutuhan tubuh secara keseluruhan sehingga pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan.
 Pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi karena adanya pembuluh darah, kelenjar keringat, dan otot-otot di bawah kulit
5. alat absorpsi
 kulit dapat mengabsorpsi :
 sinar ultraviolet yang bereaksi atas prekusor vitamin D yang penting bagi pertumbuhan perkembangan tulang
 obat –obat tertentu yg digunakan sebagai salep
 Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti vitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitas kulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain itu beberapa material toksik dapat diserap seperti aseton, CCl4, dan merkuri. Beberapa obat juga dirancang untuk larut lemak, seperti kortison, sehingga mampu berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di tempat peradangan.

 Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antarsel atau melalui muara saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada yang melalui muara kelenjar
6. Ekskresi
Zat berlemak, air dan ion2 seperti Na+ disekresikan melalui kulit
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya, yaitu kelenjar sebasea dan kelenjar keringat:
- Kelenjar sebasea
Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum menuju lumen. Sebum dikeluarkan ketika muskulus arektor pili berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit. Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida, kolesterol, protein, dan elektrolig. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi keratin.
- Kelenjar keringat
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang bekerja dalam ruangan mengekskresikan 200 mL keringat tambahan, dan bagi orang yang aktif jumlahnya lebih banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat juga merupakan sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekul organik hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea.
Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin.
- Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, payudara dan pubis, serta aktif pada usia pubertas dan menghasilkan sekret yang kental dan bau yang khas. Kelenjar keringat apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem saraf dan hormon sehingga sel-sel mioepitel yang ada di sekeliling kelenjar berkontraksi dan menekan kelenjar keringat apokrin. Akibatnya kelenjar keringat apokrin melepaskan sekretnya ke folikel rambut lalu ke permukaan luar.
- Kelenjar keringat merokrin (ekrin) terdapat di daerah telapak tangan dan kaki. Sekretnya mengandung air, elektrolit, nutrien organik, dan sampah metabolisme. Kadar pH-nya berkisar 4.0 – 6.8. Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah mengatur temperatur permukaan, mengekskresikan air dan elektrolit serta melindungi dari agen asing dengan cara mempersulit perlekatan agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah peptida kecil dengan sifat antibiotik.



3. Lapisan kulit
 1. Epidermis
 2. Dermis
 3. Sub Dermis
Lapisan kulit
1. epidermis / kutikula
 Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan Avaskuler
 terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk,mengandung sel melanosit, langerhans dan merkel
 Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tmpt di tubuh,paling tebal pada telapak tangan dan kaki
 Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit
 terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu
 epidermis terdiri dari atas lima lapisan (dari lapisan terluar sampai lapisan terdalam ).




Epidermis terdiri dari atas 5 Lapisan
(dari lapisan terluar sampai lapisan terdalam ).
 Stratum germinatium (stratum basale + S.Spinosum )
Berbentuk silidris dengan bentuk yg lonjong,terdapat butir-butir melanin( suatu pigment yang berwarna hitam,pada lapisan terdalam epidermis). Menjadi pusat pembelahan sel yang cepat.dan sel baru didorong masuk kelapisan berikutnya
 stratum Spinosum / stratum akantosum,yaitu lapisan yang paling tebal dan terdiri dari banyak glikogen .sel2nya disebut spinosum karena terdiri dari sel yang berbentuk poligonal / banyak sudut dan mempunyai banyak tanduk (spina),disebut akantosum sebab sel2nya berduri .
 sel melanosit berfungsi sebagai sistem pigmentasi kulit
 Langerhans cell berfungsi sebagai sistem imun
 Markels cell berfungsi sebagai s. imun,pembentukan fibroblast kolagen
 Stratum granulosum, merupakan sel gepeng berkulit kasar dan berinti, sel- sel tersebut terdapat hanya 2-3 lapisan yang sejajar dengan permukaan kulit
 Stratum lusidum , merupakan sel gepeng tanpa inti ,yang jelas terlihat pada telapak kaki dan tangan dgn ketebalan empat sampai tujuh lapisan sel
 Stratum korneum / lapisan tanduk , terdiri dari beberapa lapisan sel gepeng yang mati dan tidak berinti
 Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin ( zat tanduk )
 Mekanisme pertumbuhan kulit (kreatinisasi ) terutama dipengaruhi oleh hormon epidermal Growth factor (EPF)

Fungsi epidermis;
 1. proteksi barier
 2. organisasi sel
 3. sintesis vitamin D dan Sitokinin
 4. pembelahan dan mobilisasi sel
 5. pigmentasi (melanosit ).
 6. pengenalan alergen (sel langerhans )
2. Dermis
 Merupakan lapisan kedua dari kulit dan bagian terpenting dari kulit yang sering disebut “ true skin “
 terdiri dari jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis
 Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3mm. lapisan yang mempunyai ketebalan 4x lipat dari lapisan epidermis (kira2 0,25 -2,55 mm)
 Lapisan ini mengandung pembuluh darah ,pembuluh limfe dan saraf dan juga lapisan elastic, fibrosanya padat dan terdapat folikel rambut
Dermis terdiri dari 2 lapisan
1. Bagian atas, pars papilare (stratum papilare)
 Menonjol ke epidermis, terdiri dari serabut saraf , dan pembuluh darah yang memberi nutrisi pada epidermis yg diatasnya
 Merupakan lapisan tipis dan terdiri dari jaringan penghubung yang longgar ,menghubungkan lapisan epidermis kelapisan subcutis,
 Banyak terdapat sel mast dan sel makrofag yg diperlukan untuk menghancurkan mikroorganisme
 Yang menembus lapisan dermis, dan berfungsi sebagai pelindung dilapisan ini jg terdapat sejumlah kecil elastin dan kolagen
 Serabut elastis bertugas memberikan kelenturan pada kulit dan memberi kekuatan pada alat disekitar kelenjar dan folikel rambut
 sejalan dengan bertambahnya usia, pada simpul kolagen dan serat elastik mengakibatkan pengeriputan kulit
 Serabut kolagen bertugas memberi kekuatan pada kulit
 Lapisan ini berbentuk gelombang terjulur ke lapisan epidermis yang tidak mempunyai pembuluh darah
2. Bagian bawah, pars retikulare(stranum retikularis)
 Menonjol kearah subcutan, serabut penunjang yaitu serabut kolagen,elastis dan serabut retikulus
 Merupakan lapisan tebal dan terdiri jaringan penghubung padat dengan susunan yang tidak merata,
 disebut lapisan retikular karena banyak terdapat serat elastin dan kolagen yang sangat tebal dan saling berangkai satu sama lain menyerupai jaring-jaring
Komponen dari lapisan dermis berisi banyak struktur khusus yang melaksanakan fungsi kulit terdiri dari :
1.Kelenjar sebaceous
 menghasilkan sebum,zat semacam lilin ,asam lemak , trigliserida bertujuan untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut yang mengandung banyak lipid, pada orang yang berjenis kulit berminyak, maka kelenjar sebaseanya lebih aktif memproduksi minyak
 kelenjar sebasea ini jg dapat berfungsi untuk proses difusi( perpindahan ) kandungan bahan dalam suatu produk kelapisan paling dalam
 Gambar di bawah menunjukkan terjadinya penyumbatan pada kelenjar sebasea sehingga terbentuk jerawat ( acne )
Jadi bisa disimpulkan jerawat bersumber dari lapisan dermis

Komponen dari lapisan dermis berisi banyak struktur khusus yang melaksanakan fungsi kulit terdiri dari :
2. Eccglrie sweat glands atau kelenjar keringat
 Mengatur penguapan untuk mendinginkan tubuh saat suhu lingkungan meningkat yang kita kenal dengan keringat dan membuang sisa metabolisme tubuh sebagian besar terdiri dari garam dan urea
 Pembuluh darah memberikan nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin , oksigen maupun zat-zat penting lainnya untuk metabolisme sel kulit , selain itu pembuluh darah
3. Folikel rambut, merupakan tempat pangkal tumbuhnya rambut
4. syaraf nyeri dan reseptor sentuh,
syarat-syarat yang membuat kita peka dan dapat merasakan nyeri atau sakit, bila ada sesuatu yang menciderai kulit jg syaraf2 yg berfungsi memberi rasa sentuhan pada kita sehingga kita dapat merasakan panas, dingin, meraba benda2 lain
Subcutis / hypodermis
 Subcutis terdiri dari kumpulan2 sel lemak dan diantaranya terdapat serabut-serabut jaringan ikat dermis
 Lapisan lemak ini disebut “penikulus adiposus “ berguna sbgai shockbreker atau pegas bila terjadi tekanan trauma mekanis yg menim